Skip to main content

Reaktivasi

Hari Selasa (04/06/2024) lalu, saat sedang jaga, datang anak dengan keluhan batuk dan sesak. Aku coba anamnesis dan pemeriksaan fisik sederhana ternyata mengarah ke asma. Setelah diberikan nebulisasi salbutamol, keluhan sesaknya membaik. Syukurlah buat dia. Tapi bagiku, yang membuatku bersyukur (dan cukup puas) hari itu adalah aku bisa mengarahkan anamnesis yang akhirnya bisa membuat suatu diagnosis asma, kekerapannya, dan derajat kontrolnya berdasarkan guideline Global Initiative for Asthma (GINA) dengan benar. Ini tentu tak lepas dari didikan guru-guruku serta sedikit peran dari minatku di ilmu paru dan respirasi ini-hari Sabtu lalu aku baru saja membawakan poster penelitian tentang profil pasien asma di sebuah simposium alergi-imunologi di Jakarta.

Long story short, aku terpikir mengapa tidak aku dokumentasikan saja kasus-kasus yang mungkin aku temui selama pendidikan beserta diskusi terkaitnya dalam sebuah media yang tidak cepat rusak atau hilang, dan mudah aku baca kembali sewaktu-waktu? Tentunya dengan memerhatikan kaidah-kaidah etik dalam menjaga rahasia kedokteran dan menimbang manfaatnya untuk pendidikan. Aku coba pikir-pikir media yang mungkin bisa aku gunakan untuk merealisasikan wacana tersebut. Laman media sosial, aplikasi pencatat, atau buku catatan harian-kesemuanya rasanya tak cocok dengan tujuan awalku. Lantas terlintas di ingatanku tentang sebuah media penulisan daring "klasik" yang mungkin sudah mulai redup popularitasnya: blogspot!

"Assalamualaikum! Selamat datang di blog saya, saya disini sebagai admin dari blog ini. Saya harap blog ini nantinya bisa bermanfaat untuk kita semua! Terima Kasih -danial.h-"

Itu adalah entri pertama dari blog ini yang tertanggal 25 September 2013. Hampir 11 tahun yang lalu :) Blog ini dibuat sebagai bagian dari tugas mata pelajaran komputer saat aku masih SMP. Seminggu sekali di jam mata pelajaran itu, kami diminta mengisi blog ini dengan tulisan-tulisan singkat, mendesain tata letaknya sebagus dan semenarik mungkin, belajar memasang iklan di blog, dan lainnya. Pembaca sekalian masih dapat menemukan jejak tulisan-tulisan tersebut di arsip blog, hehehe... 

11 tahun berselang, blog ini masih eksis. Entri terakhirnya adalah di tahun 2019, 5 tahun yang lalu, tentang sebuah tulisan yang merupakan bagian dari tugas SMA-ku. Membaca tulisan-tulisan lama di blog, aku banyak merefleksikan diri tentang hal-hal sudah kulalui dalam kurun waktu separuh dari usiaku kini. Banyak hal yang sudah aku lalui; senang, sedih, kecewa, bersyukur, dan perasaan-perasaan lainnya. Tentang hal yang mungkin terlewat untuk dilakukan, atau hal yang seharusnya tidak dilakukan. Penerimaan dan penyesalan. Menengok kembali ke belakang, aku tersadar betapa banyak cita-cita masa lalu yang sudah tercapai, atau yang belum tercapai; betapa banyak orang-orang yang pernah menjadi bagian dari cerita hidup kita sudah mendahului kita, baik dengan perpisahan ataupun tanpa perpisahan; betapa banyak hal yang masih terus dan terus harus kita perbaiki dalam perjalanan hidup ini. 

Oleh karena itu, aku sudah memutuskan untuk akan lebih rajin menulis, apapun itu; kasus yang aku temui, opini pribadi, curhatan, atau sekadar tulisan-tulisan ringan. Pram pernah berkata, "orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." Maka izinkan aku untuk mulai menulis lagi dalam rangka mewujudkan niat awal dari dibuatnya blog ini: bisa bermanfaat untuk semua.



Comments

Popular posts from this blog

Catatan Belajar Paru: Bronkiektasis

Bronkiektasis Pendahuluan Bronkiektasis adalah suatu kondisi yang ditandai secara patologis oleh peradangan saluran napas dan dilatasi bronkus permanen , serta secara klinis oleh batuk, produksi dahak, dan eksaserbasi dengan infeksi saluran pernapasan berulang. Definisi Bronkiektasis adalah kelainan morfologis yang terdiri dari pelebaran bronkus yang abnormal dan permanen akibat rusaknya komponen elastik dan muskular dinding bronkus. Epidemiologi 1. P revalensi bronkiektasis non-cystic fibrosis diperkirakan sebesar 52 kasus per 100.000, dengan jumlah total kasus diperkirakan lebih dari 110.000 di Amerika Serikat.  2. Studi yang lebih baru menunjukkan prevalensi yang lebih tinggi yaitu 139 kasus per 100.000 orang.  3. Prevalensi bronkiektasis meningkat seiring bertambahnya usia dan tampaknya lebih umum pada wanita (1,3 hingga 1,6 kali lebih tinggi) dan orang Asia (2,5 hingga 3,9 kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang Kaukasia dan Afrika Amerika).  Etiologi Bronkiektas...

Acute bronchitis and CAP: Basic and Updates from ATS/IDSA

Acute bronchitis Definition: inflammation of the large airways without evidence  of pneumonia Epidemiology: approx 5% of adults develop one in a year, with high burden on the management of cough, its main symptom. Common in fall and winter. Etiology: Viruses (90%): rhinovirus, coronavirus, parainfluenza. respiratory syncytial virus. HMPV, influenza.  Bacteria: B. pertussis, M. pneumonia, Chlamydia pneumoniae (in immunocompetent); Moraxella catarrhalis, H. influenzae, S. pneumoniae (COPD/smokers) H&P: Cough , with/wo sputum , lasting 10-20 days sometimes 1 mo. Headache, rhinorrhea, systemic symptoms. Fever +/- Sputum purulency DOES NOT define bacterial infection or benefit from antibiotic therapy Must be differentiated with: pneumonia, asthma exacerbation, COPD, CHF In elderly, cxr and simple labs may be needed Tx: Supportive; routine antitussive, steroids, and BD not recommended Red flags: hemoptysis, worsening dyspnea, weight loss, difficulty swallowing, persistent fever...

Sistem Kardiovaskular

1.HIPERTENSI dengan ARITMIA (3B) Nyonya A, usia 45 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kepala sering terasa berat sudah satu minggu, disertai jantung terasa berdebar-debar sejak dua hari yang lalu. Sudah dua minggu pasien merasa gelisah dan tidur agak susah. Pasien suka makan asin. Tidak ada riwayat DM & Hipertensi sebelumnya. Ayah pasien meninggal karena stroke. Tidak ada demam, mual, muntah. Tidak ada keluhan lain. Hasil pemeriksaan fisik : Tensi 160/100, Nadi 112 x/menit, tidak teratur, RR 20x/menit, Suhu 37˚C, BB 60 kg, TB 150 cm, pemeriksaan paru normal, jantung tidak membesar, S1S2 tunggal, tidak ada murmur, irama jantung lebih cepat & tidak teratur. Status neurologis normal. Lain-lain dalam batas normal. Diagnosis dokter Hipertensi stage 2 dengan aritmia Berikan terapi farmakologi dengan penulisan resep sesuai kaidah yang benar ! Jelaskan alasan pemilihan obatnya! Resep dr. Danial Habri SIP 111239286 Jl. Kedung Sroko 48 Surabaya Surabaya, 7 Oktober 2024 R/ Tab. Cap...