PR
1. Bagaimana diagnosis px PPOK?
Kondisi penyakit paru yang heterogen yang ditandai dengan gejala respirasi kronis (sesak, batuk, sputum produktid, dan/atau eksaserbasi) akibat kelainan pada airway (bronkitis/bronkiolitis) atau alveolus (emfisema) yang menyebabkan obstruksi aliran udara yang persisten, dan progresif.
2. Bagaimana membedakan asma dengan PPOK?
Asma:
- Anamnesis: gejala pernapasan berupa wheezing/mengi, sesak napas, dada yang sesak/tercekat, dan batuk DAN
- variable expiratory airflow limitation, meskipun airflow limitation dapat menjadi persisten pada asma kronik
- FEV1 meningkat >200 ml dan >12% baseline post bronkodilator
- Diurnal PEF variability >10%
- FEV1 meningkat >200 ml dan >12% baseline post bronkodilator setelah 4 minggu pengobatan anti inflamasi
Asma -> EVTAR: episodisitas, variabilitas, trigger, alergi/atopi, reversibel
PPOK:
- Klinis: sesak, batuk kronis atau sputum produktif, ISPA berulang dan/atau pajanan pada faktor risiko
- FEV1/FVC post bronkodilator <0.7
PPOK -> sesak, batuk berdahak, riw. ISPA berulang, pajanan faktor risiko, gejala kronis, menetap
3. Kapan kita mencurigai px tumor paru secara klinis dan anamnesis
Anamnesis:
- Laki-laki, usia >40 th, perokok
- Pajanan industri atau bahan kimia tertentu
- Gejala klinis: batuk darah, batuk kronis, nyeri dada, sesak napas, BB turun
- Perempuan perokok pasif dengan salah satu gejala di atas
- Seseorang dengan gejala tersebut tanpa penyakit yang jelas
- Riwayat kanker paru di keluarga
4. Kapan pasien TB dengan OAT diperiksakan evaluasi dahaknya?
- Pasien TB kasus baru=akhir fase intensif bulan kedua
- Pasien TB kasus pengobatan ulang=akhir bulan ketiga
BTA bisa (+) bila dalam 1 ml dahak ada 5.000 kuman
Sementara TCM <10 bisa terdeteksi
Comments
Post a Comment